Karil
KARYA ILMIAH
MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN 1-10 MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DENGAN GAMBAR PADA
ANAK KELOMPOK B TK BAHARI WONOKERTO WETAN KECAMATAN WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Abstrak
Dalam
Pembuatan PTK ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PKP Program S1
FKIP Universita Terbuka dan untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan 1-10
kelompok B TK Bahari Wonokerto Wetan melalui permainan berhitung dengan gambar.
Rumusan masalah: apakah dengan permainan berhitung dengan gambar dapat
meningkatkan pemahaman konsep bilangan 1-10 melalui permainan berhitung dengan
gambar pada anak kelomok B TK Bahari Wonokerto Wetan Kecamatan Wonokerto
Kabupaten Pekalongan?Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara
bertahap sesuai dengan pelaksanaan prosedur umum dan khusus pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus dibuat
5 RKH. Manfaat penelitian adalah untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran anak, meningkatkan kinerja dan kreativitas guru,
meningkatkan mutu pembelajaran sekolah serta Hasil
dari peningkatan kemampuan
anak dalam pemahaman konsep bilangan dari siklus 1 70% dari 20 anak sedang
siklus ll 85% dari 20 anak, sesuai dengan harapan peneliti. Simpulan dari penelitian ini adalah melalui kegiatan
permainan berhitung
dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Saran bagi guru meningkatkan pemahaman konsep
bilangan 1-10 melalui permainan berhitung dengan gambar dapat memberikan
inspirasi dari mewujudkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif,
meningkatkan kreativitas dalam menemukan strategi mengajar yang dapat
meningkatkan pemahaman konsep bilangan.
Kata Kunci : konsep bilangan, permainan
berhitung, gambar
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan pembelajaran di
Taman Kanak-kanak bersifat spesifik
didasarkan pada tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan
Pemahaman konep belajar sebagai salah satu aspek perkembangan
bidang pengembangan kognitif program pembelajaran Taman Kanak-kanak mempunyai
peran yang penting, karena pemahaman terhadap konsep bilangan dimaksudkan untuk
membina agar anak mampu berfikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut
aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka dan memecahkan masalah dengan menggunakan
kemampuan berpikir serta memperoleh kemampuan dasar yang berguna untuk
kelangsungan hidup melalui pemberian rangsangan, stimulasi dan bimbingan.
Diharapkan akan meningkatkan perkembangan kognitif anak. Pembelajaran konsep
bilangan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis melalui
kegiatan-kegiatan konkret yang menarik untuk anak mempunyai peran penting.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar pada usia taman
kanak-kanak sifat bermain sambil belajar sehingga pembelajaran yang yang
dilakukan harus mampu memotivai anak untuk berekspresi, menemukan perasaan
berekspresi belajar secara menyenangkan karena kegiatan belajar mengajar adalah
inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogramkan akan
dilaksanakan kegiatan kegiatan belajar mengajar. Semua komponen inti yakni
manusiawi guru dan anak didik melakukan kegiatan dengan tugas dan tanggung
jawab dalam kebersamaan mencapai tujuan pembelajaran. Serta memperluas dan memperkaya
perkembangan kognitif anak adalah mengikuti ke jenjang pendidikan selanjutnya,
dengan kesiapan yang optimal sesuai dengan tuntutan yang berkembang dalam dalam
masyarakat salah satunya adalah anak didik diperkenalkan berbagai macam lambang bilangan 1-10 dengan
gambar. Anak didik kurang optimal dalam mengenal dan memahami konsep bilangan
1-10.
Di TK Bahari Wonokerto wetan, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten
Pekalongan khususnya di kelompok B kegiatan pemahaman terhadap konsep bilangan
1-10 masih kurang dan belum maksimal, dari anak berjumlah 20 anak, baru 4 anak
(20%) bisa baik hasilnya, sedangkan 6 anak (30%) mulai berhasil/cukup dan 10
anak (50%) sama sekali belum bisa atau belum berhasil.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan pemahaman konsep bilangan 1-10.
Melalui permainan berhitung dengan gambar pada anak kelompok B TK Bahari
Wonokerto wetan,
Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan?
C.
Tujuan Perbaikan
Tujuan dilakukan perkembangan pembelajaran ini adalah
meningkatkan pemahaman konsep bilangan 1-10 melalui permainan berhitung dengan
gambar pada kelompok B TK Bahari Wonokerto wetan, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten
Pekalongan
D.
Manfaat
Perbaikan
1.
Anak didik di TK Bahari Wonokerto wetan, Kecamatan Wonokerto,
Kabupaten Pekalongan dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata dengan
kegiatan bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain serta dapat
meningkatkan pemahaman anak terhadap konsep bilangan 1-10.
2.
Guru TK BahariWonokerto wetan, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten
Pekalongan untuk dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam menemukan strategi
mengajar yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memahami konsep bilangan
1-10 dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta kemampuan
profesionalisme guru
3.
Orang tua TK Bahari Wonokerto wetan, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten
Pekalongan untuk dapat menambah pengetahuan khususnya perkembangan anaknya,
bahan pengetahuan untuk melakukan pendampingan dalam membimbing anaknya
dirumah.
4.
Lembaga/Sekolah (TK), untuk meningkatkan mutu pembelajaran
yang kreatif, inovatif disekolah dan memberikan inspirasi untuk menggali serta
mewujudkan modal-modal pembelajaran yang inovatif dengan meningkatkan kualitas
layanan dan mengoptimalkan potensi anak.
Kajian Pustaka
A. Perkembangan Kognitif
Pada rentang usia 3-4 sampai 5-6 tahun, anak mulai memasuki
masa pra sekolah yang merupakan masa persiapan untuk memasuki pendidikan formal
yang sebenarnya di sekolah dasar. Menurut Montessori dalam (Yuliani Nurani
Sujiono, dkk, 2006:2.5) mengatakan tentang masa peka ini merupakan suatu
hari yang sangat khas dari Montessori dan banyak diterima oleh banyak tokoh
pendidikan. Menurutnya dalam rentang perkembangan anak usia 3-5 tahun akan
muncul keadaan dimana suatu potensi menunjukkan kepekaan (sensitive) untuk
berkembang
Menurut Minet dalam Winda Gunarti, dkk. 2012:2.4), bahwa terdapat beberapa
peran orang dewasa yang sangat membantu pengembangan kognitif anak, yaitu:
Ø Menyediakan banyak
kesempatan bagi anak untuk mempelajari keterampilan dan mendukung pola
pengembangan yang sesuai dengan tahap perkembangannya
Ø Memberikan
dukungan dan semangat ketika anak memerlukannya, tetapi jangan mengusik
kegiatan bermain mereka dengan cara memberi tau bagaimana seharusnya mereka
bermain
Ø Bantulah anak memahami
informasi yang diterima melalui inderanya
Ø Katakan kepada anak apa
yang terjadi dan bantu mereka merencanakan aktifitas
Ø Katakan pada
anak apa yang terjadi dan bantu mereka merencanakan aktifitas
Ø Bantulah anak untuk
mengingat dan memprediksi sesuatu
B.
Konsep bilangan
Menurut Piaget dalam Siti Aisyah dkk. (2013:5.34)
bahwa kemmapuan untuk mengkonsepkan ciri-ciri benda dengan menggunakan kategori
tertentu (misalnya warna, bentuk atau ukuran) berbeda dengan kemampuan
mengkonsepkan angka, ia mengatakan bahwa kedua kemampuan tersebut berbeda yaitu
abstraksi empitis (mengabstrakkan hal yang nyata) mengacu pada konsep angka.
Dalam abstraksi empisis, anak terpusat pada satu ciri dari benda (warna) dan
menyampingkan ciri-ciri lainnya
Jadi konsep bilangan melibatkan pemikiran tentang
beberapa jumlah atau seberapa banyak termasuk menghitung, menjumlah satu tambah
satu yang terpenting adalah mengerti konsep angka. Pemahaman konsep angka
berkembang seiring waktu dan kesempatan untuk mengulang kerja dengan sekelompok
benda dan membandingkan jumlahnya.
Menghitung merupakan cara belajar mengenai nama
angka kemudian menggunakan nama angka tersebut untuk mengidentifikasikan jumlah
benda. Menghitung merupakan kemampuan akal untuk menjumlahkan.
Membedakan angka dengan menunjukkan angka atau nomor
adalah simbol atau lambang “5” sebuah angka paham arti lima sesungguhnya. Anak
belajar menunjukkan angka dengan tiga cara yaitu menyebut empat belajar lambang
4 dan menulis kata empat. Anak memerlukan belajar lambang angka tetapi dapat
untuk menulis atau mengenal angka 4 dimana tidak sepenting memahami angka 4
sesungguhnya.
Membilang (mengenal konsep bilangan dengan
benda-benda) adalah salah satu indikator dalam pengembangan kemampuan kognitif
anak, yang dimaksud konsep bilangan adalah angka.
Hakekat
Konsep Bilangan (angka)
Lambang bilangan matematika sederhana untuk taman kanak-kanak
adalah bentuk lambing bilangan 1-10 yang dalam permainan disesuaikan dengan
jumlah benda-benda ataupun gambar.
Tahap awal dalam mengenal konsep bilangan atau angka adalah
anak perlu memahami tentang konsep angka yang tidak berubah, duaapel diatas
sama dengan jumlah jeruk di dalam keranjang. Jika anak hanya menghafal urutan
angka namun belum mengenal konsep angka secara tetap. Setelah anak memahami
ketepatan suatu angka maka anak akan belajar menghitung. Pendidik dapat
menyediakan banyak benda untuk dihitung seperti buah-buahan, manik-manik,
pensil, stik es krim dan benda-benda lainnya.
C.
Bermain
Jean Peaget dalam Widarmi D Wijana, dkk (2013:1-31), menyatakan bahwa bermain
merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan belajar anak dengan menerapkan
metode, strategi, sarana, dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak.
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan
kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang. Selain itu dengan bermain dapat
membantu anak mengenal tentang diri sendiri dengan siapa ia hidup serta
lingkungan tepat ia hidup.
Bermain merupakan kebutuhan bagi anak, melalui
bermain anak akan memperoleh pengetahuan. Bermain merupakan pendekatan dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini dengan menggunakan strategi,
metode, materi/bahan dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak.
D.
Gambar
Gambar adalah tiruan barang (Orang, binatang, tumbuhan, dan
sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas
lukisan dan lainnya
Melalui gambar dapat dikenalkan konsep bilangan
kepada anak. Guru mengenalkan angka melalui gambar-gambar yang disediakan.
Misal mengenalkan konsep bilangan angka 4 guru juga menunjukkan 4 gambar.
Dengan gambar 4 ikan, anak dikenalkan angka melalui banyaknya gambar-gambar
yang disediakan. Peran media dalam komunikasi pembelajaran di Taman Kanak-Kanak
semakin penting artinya mengingat perkembangan anak pada saat itu berada pada
masa kongkret. Oleh karena itu salah satu prinsip pembelajaran di TK adalah
kekongkretan, artinya bahwa anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara
nyata dengan demikian pembelajaran di TK harus menggunakan sesuatu yang
memungkinkan anak dapat belajar secara kongkret.
Media gambar dalam pembelajaran merupakan salah satu
komponen yang tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dengan komponen
lainnya, dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan tanpa media
maka proses pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Keefektifan prose
pembelajaran akan terjadi apabila ada komukasi antara sumber pesan (guru TK)
dengan penerima pesan (dalam hal ini adalah anak) dan membuat komunikasi itu
efektif.
Menurut Berlo dalam Nurbiana Dhieni dkk. (2006:
10.3). dengan ditandai adanya Area of
Experience atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur pesan dan
penerima pesan.
Flash Card adalah permainan yang dilakukan dengan
cara menunjukkan gambar secara cepat untuk memicu otak anak agar dapat menerima
informasi yang ada dihadapan mereka, dan sangat efektif untuk membantu anak
belajar membaca, mengenal angka, mengenal huruf, di usia sedini mungkin
(http://kamissore.blogspot.com/2009/II/manfaat-kartu-belajar-flashcard)
Pelaksanaan
Penelitian dan Perbaikan Pembalajaran
A.
Subjek, Tempat,
dan Waktu Pelaksanaan, Pihak yang Membantu
1.
Subjek Penelitian
Subjek
penelitiannya adalah anak didik Kelompok B TK Bahari Wonokerto wetan Kecamatan
Wonokerto Kabupaten Pekalongan dengan jumlah anak didik 20 anak, terdiri dari
11 laki-laki dan 9 perempuan.
2.
Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilakukan pada peserta didik Kelompok B TK Bahari Wonokerto Wetanyang terletak
di Desa Wonokerto wetan Rt 02 Rw 01 Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan
dengan alasan karena kurang optimalnya kemampuan siswa dalam pemahaman konsep
bilangan 1-10 sekaligus kurang optimalnya pembelajaran yang diterapkan guru
dalam menunjangnya, sehingga perlu perbaikan dan penanganan untuk meningkatkan
kegiatan yang akan menunjangnya.
a.
Profil Sekolah
Nama : TK BAHARI
Alamat : Desa
Wonokerto wetan Rt 02 Rw 01 Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan
NIS :
000090
NSS : 002 032 619005
Tahun Berdiri : 1 September 1985
Luas Tanah :
15 ubin (210 m2)
Luas Bangunan :
115 m2
b.
Tenaga Pendidik
Tenaga Pendidik
TK Bahari Wonokerto Wetan
No.
|
Nama/NIP
|
Jabatan
|
L/P
|
TTL
|
Ijazah Terakhir
|
TMT
|
1.
|
Supeni, S. Pd. AUD
NIP.196307161986032009
|
Kepala TK
|
P
|
Pkl, 16-07-1963
|
S1 PAUD
|
01-03-1986
|
2.
|
Raswati, A.Ma. Pd.
|
Guru
|
P
|
Pkl, 16-09-1974
|
DII PGTK
|
01-07-2001
|
3.
|
Ninik Asyati A.Ma. Pd.
|
Guru
|
P
|
Pkl, 23-03-1982
|
DII PGTK
|
01-10-2003
|
4.
|
Wiwik Harsinah, A.Ma. Pd.
|
Guru
|
P
|
Pkl, 29-03-1980
|
DII PGTK
|
19-07-2004
|
c.
Tema Penelitian
Penelitian ini
terdiri dari dua Siklus dengan tema Kebutuhanku dan Binatang.
d.
Waktu Penelitian
Penelitian
tindakan kelas dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan September hingga Oktober
pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 dengan rangkaian sebagai berikut:
1.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan
dilakukan pada bulan September minggu ke-2 dan minggu ke-3
2.
Pra Siklus
Penelitian pada
pra Siklus dilaksanakan pada bulan September minggu ke-3 tanggal 15-19
September 2014
3.
Penelitian Siklus I
Penelitian pada
Siklus I dilaksanakan pada bulan Oktober minggu ke-3 tanggal 13-17 Oktober 2014
4.
Penelitian Siklus II
Penelitian pada
pra Siklus dilaksanakan pada bulan Oktober minggu ke-4 tanggal 20-24 Oktober
2014
5.
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan Nopember
sampai Desember 2014
3.
Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan pada hari-hari efektif
kegiatan belajar mengajar dengan waktu sebagai berikut:
a.
Tahap persiapan selama dua minggu dilaksanakan setelah
selesai mengajar pukul 10.45 WIB. Sampai selesai
b.
Pelaksanaan Siklus I selama satu minggu dilaksanakan pada
pukul 07.30-10.00 WIB
c.
Tahap Siklus II selama satu minggu dilaksanakan pada
pukul 07.30-10.00 WIB
d.
Tahap pembuatan laporan selama enam minggu dilaksanakan
setelah selesai mengajar
B.
Deskripsi Tiap Siklus
Penelitian ini
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari pra Siklus dan 2
Siklus.
1.
Rencana Pelaksanaan
A.
Pra Siklus
1.
Perencanaan
a.
Bidang pengembangan nilai agama dan moral, kognitif, fisik
motorik, bahasa dan sosial emosional
b.
Tema: Kebutuhanku
c.
Indikator Kognitif C.1.36 Membilang (mengenal konsep bilangan
dengan benda-benda) 1-10 dengan gambar-gambar.
d.
Indikator Bahasa C.4.28 menyebutkan kata yang berawalan sama.
e.
Indikator fisik Motorik A.2.13 melakukan senam fantasi
menirukan gerakan mandi.
f.
Indikator Fisik Motorik B.3.55 mewarnai gambar baju, celana,
sepatu
g.
Indikator Kognitif B.4.32 memperkirakan urutan berikutnya
dari gambar baju yang kecil ke baju yang besar dengan angka.
h.
Kegiatan pembukaan/awal kegiatan tanya jawab tentang
perlengkapan yang disiapkan untuk berangkat sekolah dan anak melakukan senam
fantasi gerakan mandi untuk persiapan berangkat sekolah.
i.
Kegiatan inti yaitu menyebutkan kata-kata yang berawalan
sama, mewarnai gambar baju, Celana, sepatu dan membilang (mengenal konsep
bilangan dengan benda-benda) 1-10 dengan gambar-gambar.
j.
Media yang digunakan lembar kerja dan gambar-gambar
kebutuhanku seperti celana, sepatu, baju dan kartu angka.
k.
Strategi pembelajaran melalui pemberian tugas.
2.
Pelaksanaan
a.
Pada kegiatan awal + 30 menit akan diisi anak dengan
berbaris, berdo’a, berbagi cerita, tanya jawab dan fisik motorik kasar.
b.
Pada kegiatan inti + 60 menit akan diisi dengan
menyebutkan kata-kata yang berwalan sama, mewarnai gambar baju, celana, sepatu
dan membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) 1-10 dengan
menggunakan gambar-gambar
c.
Kegiatan akhir + 30 menit akan diisi kegiatan
memperkirakan urutan berikutnya dengan gambar baju kecil ke baju yang besar
dengan angka.
·
Langkah-langkah Kegiatan
-
Guru mengawali kegiatan dengan berdo’a bersama-sama,
bernyanyi dan berbagi cerita
-
Guru mengajak anak tanya jawab dan melakukan kegiatan jasmani
-
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
-
Anak memperhatikan
-
Guru memberikan tugas pada anak 3 keiatan secara bergantian
-
Anak mengerjakan tugas secara bergantian
·
Penataan Ruang
Anak duduk membentuk 3 kelompok
·
Pengorganisasian
Kegiatan awal dilaksanakan secara klasikal dan dalam kegiatan
inti anak melakukan secara individual dan di kegiatan akhir melakukan secara
individual.
3.
Pengamatan
Metode pemberian tugas di gunakan untuk mengamati
tingkat pemahaman anak di dalam kegiatan perbaikan pembelajaran dalam rangka
meningkatkan konsep bilangan melalui permainan berhitung dalam kegiatan permainan
berhitung. Hanya beberapa anak saja yang mau mengerjakan namun yang lain masih
suka bermain sendiri.
4.
Dari hasil kegiatan permainan berhitung dengan gambar memberi
perubahan suasanan pembelajaran di dalam kelas antara lain:
a.
Pemahaman konsep pada anak meningkat.
b.
Anak berusaha melakukan permainan berhitung dengan gambar
walaupun masih ada beberapa anak yang mempunyai kemampuan untuk melakukan
permainan berhitung.
c.
Guru mengamati anak yang mampu melakukan permainan berhitung
dengan gambar-gambar
d.
Alat penilaian menggunakan penugasan
B.
Siklus I
1.
Tujuan
Meningkatkan pemahaman konsep bilangan 1-10 melalui
permainan berhitung dengan gambar pada kelompok B TK Bahari Wonokerto wetan Kecamatan Wonokerto
Kabupaten Pekalongan.
2.
Tindakan yang Akan di Laksanakan
Adapun kegiatan yang di rencanakan dalam satu siklus adalah
sebagai berikut:
RKH I :
Membilang atau menyebut urutan bilangan dengan memberi angka pada gambar
RKH II :
Membuat angka 1-10 dalam bentuk titik-titik di papan tulis
RKH III : Tugas
menebalkan angka-angka pada lembar kerja.
RKH IV : Memasang
kartu angka sesuai dengan jumlah gambar baju yang disediakan
RKH V :
Memasangkan angka pada gambar sesuai dengan jumlahnya dengan cara berhitung.
3.
Langkah-langkah Perbaikan
a.
Perencanaan merupakan respon dari refleksi awal berdasarkan
hasil pembelajaran permainan berhitung dengan gambar berkaitan dengan kebutuhan
sehari-hari. Tahap-tahap yang dilakukan anatara lain:
-
Menyusun RKH
-
Mendiskusikan desain pembelajaran berdasarkan masukan dan
saran teman sejawat maupun pembimbing.
-
Revisi dan pengesahan desain pembelajaran berdasarkan masukan
dan saran teman sejawat dan pembimbing.
b.
Pelaksanaan.
-
Penelitian dilaksanakan selama 5 (Lima) hari
-
Dilaksanakan pada semester 1
-
Tema Kebutuhanku
-
Tanggal 13 s/d 17 Oktober 2014
-
Jadwal kegiatan:
1.
Kegiatan Awal (+ 30 menit)
2.
Kegiatan Inti (+ 60 menit)
3.
Istirahat (+ 30 menit)
4.
Kegiatan Akhir (+ 30 menit)
C.
Siklus II
1.
Tujuan
Meningkatkan pemahaman konsep bilangan
1-10 melalui permainan berhitung dengan gambar pada kelompok B TK Bahari Wonokerto wetan Kecamatan Wonokerto
Kabupaten Pekalongan.
2.
Tindakan yang Akan di Laksanakan
Adapun kegiatan yang di rencanakan dalam satu siklus
adalah sebagai berikut:
RKH I :
Memberi
lingkaran pada lambang bilanga yang sesuai dengan gambar
RKH II : Melengkapi
gambar yang sesuai dengan angkanya
RKH III : Melengkapi angka
1-10 pada gambar kupu-kupu.
RKH IV : Mengurutkan gambar ikan yang terkecil ke ikan yang terbesar dengan memberi
angka dibawah gambar
RKH V :
Menghitung
gambar dan mengambil kartu angka yang sesuai dengan jumlahnya.
3.
Langkah-langkah Perbaikan
a.
Perencanaan merupakan respon dari refleksi awal berdasarkan
hasil pembelajaran pemahaman konsep bilangan 1-10 melalui permainan dengan
dengan gambar yang berkaitan dengan binatang. Tahap-tahap yang dilakukan anatara
lain:
-
Menyusun RKH
-
Mendiskusikan desain pembelajaran berdasarkan masukan dan
saran teman sejawat maupun pembimbing.
-
Revisi dan pengesahan desain pembelajaran berdasarkan masukan
dan saran teman sejawat dan pembimbing.
b.
Pelaksanaan.
-
Penelitian dilaksanakan selama 5 (Lima) hari
-
Dilaksanakan pada semester 1
-
Tema Binatang
-
Tanggal 20 s/d 24 Oktober 2014
-
Jadwal kegiatan:
1.
Kegiatan Awal (+ 30 menit)
2.
Kegiatan Inti (+ 60 menit)
3.
Istirahat (+ 30 menit)
4.
Kegiatan Akhir (+ 30 menit)
2.
Pelaksanaan Penelitian
a.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dalam pelaksanaan PTK Penulis dibantu oleh:
Nama :
Maesaroh, S. Pd. AUD.
Jabatan :
Guru
Pengalaman Mengajar : 14 tahun
Selanjutnya disebut Penilai 2/teman sejawat
Nama :
Supeni, S. Pd. AUD.
Jabatan :
Kepala TK
Pengalaman Mengajar : 28 tahun
Selanjutnya disebut Supervisor 2/Penilai 1
Tugas Penilai 1 dan 2 adalah:
1)
Mengamati pelaksanaan KBM yang dilakukan Peneliti
2)
Menilai RKH terakhir yang buat mahasiswa menggunakan APKG
1 dan 2
3)
Menilai pelaksanaan RKH terakhir dengan menggunakan APKG
1 dan 2
4)
Menyerahkan APKG 1 dan 2 kepada peneliti guna di jelaskan
sebagai masukan untuk menentukan langkah perencanaan tindakan berikutnya.
b.
Prosedur Kegiatan Pengembangan Kegiatan
Prosedur kegiatan pada kondisi pra siklus yaitu guru
belum menggunakan alat peraga sehingga kemampuan anak dalam pemahaman konsep
bilangan 1-10 melalui permainan berhitung dengan gambar masih rendah. Guru
mengadakan tindakan Siklus I dan II dan kondisi akhir di duga melalui permainan
berhitung dengan gambar dapat meningkatkan berhitung pada anak
c.
Prosedur umum kegiatan Pengembangan atau Pelaksanaan PTK
Secara umum prosedur pelaksanaan kegiatan perbaikan
pembelajaran berjalan melalui tahap-tahap awal (refleksi) yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, dan merumuskan masalah,
merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), melakukan pengamatan
(Observing), melakukan (reflecting). Dengan tujuan melihat kelemahan dan
kelebihan tindakan perbaikan yang telah dilakukan untuk merencanakan perbaikan
kegiatan selanjutnya.
3.
Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen
Pengamatan Siklus I dan Siklus II menggunakan:
a.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengumpulan
data yang digunakan oleh peneliti menggunakan:
-
Observasi
-
Dokumentasi
b.
Alat Pengumpulan Data
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data berupa
lembar observasi, dokumen berupa nama siswa, hasil penilaian kerja anak, dan
foto-foto kegiatan anak.
c.
Jenis Data
1.
Data Kualitatif
Data hasil observasi pelaksanaan kegiatan
pengembangan pada masing-masing Siklus
2.
Data Kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil kerja anak akhir
kegiatan masing-masing Siklus
d.
Teknik Analisis Data
Kegiatan analisi kegiatan dilaksanakan pada akhir
Siklus pembelajaran analisis meliputi:
1.
Prestasi belajar siswa
2.
Motivasi belajar siswa
Untuk mengetahui berapa jauh motivasi siswa selama
mengikuti kegiatan pembelajaran, data yang terdapat dalam lembar pengamatan
akan dihitung rata-rata frekuensi aktivitas belajar siswa (K= Kurang, C= Cukup,
B= Baik) yang dikelompokkan dalam 5 aspek pengamatan dengan menggunakan rumus:
Aktivitas Belajar Siswa =
∑Siswa tingkat
KBC X 100%
∑ Siswa yang masuk
Tingkat K.B.C
Hasil
dan Pembahasan
A.
Deskripsi Siklus
I
Sebelum melakukan perbaikan berikut ini langkah-langkah yang penulis
lakukan:
1.
Perencanaan
Sebelum perbaikan, penulis
merencanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Di awali dengan membuat rancangan siklus
b. Menentukan lama dan waktu pelaksanaan
c. Menentukan materi
d. Membuat RKM dan RKH
e. Berkonsultasi dengan supervisor
f. Meminta izin dari kepala sekolah untuk melaksanakan praktek
g. Meminta bantuan kepada teman sejawat
Dalam kegiatan perbaikan
ini, penulis mengambil tema Kebutuhanku selanjutnya penulis menentukan rencana
yang telah disusun dalam 5(lima) RKH untuk kegiatan selama 5 hari.
2.
Pelaksanaan
Setelah membuat
rencana kegiatan yang telah dituangkan dalam 5 RKH kemudian melaksanakan 5 RKH
tersebut dalam 5 hari, adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut:
B.
Deskripsi Siklus II
Sebelum melakukan perbaikan berikut ini langkah-langkah yang penulis
lakukan:
1.
Perencanaan
Sebelum perbaikan, penulis
merencanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Di awali dengan membuat rancangan siklus
b. Menentukan lama dan waktu pelaksanaan
c. Menentukan materi
d. Membuat RKM dan RKH
e. Berkonsultasi dengan supervisor
f. Meminta izin dari kepala sekolah untuk melaksanakan praktek
g. Meminta bantuan kepada teman sejawat
Dalam kegiatan
perbaikan ini, penulis mengambil tema Binatang, selanjutnya penulis menentukan
rencana yang telah disusun dalam 5(lima) RKH untuk kegiatan selama 5 hari
2.
Pelaksanaan
Setelah membuat rencana kegiatan yang
telah dituangkan dalam 5 RKH kemudian melaksanakan 5 RKH tersebut dalam 5 hari.
3.
Pengamatan
Dalam pelaksanaan perbaikan, peneliti di damping oleh teman
sejawat yang mengawasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan penilaian
kegiatan dan perbaikan pembelajaranmelalui pengamatan APKG 1 dan APKG 2.
Setelah melakukan pengamatan atau observasi dalam kegiatan pembelajaran
diperoleh hasil pembelajaran anak yang kurang baik.
C.
Pembahasan tiap
Siklus
1.
Pra Siklus
Hasil belajar kemampuan
berhitung dengan gambar anak sesuai tema kelompok B TK Bahari Wonokerto Wetan Kecamatan
Wonokerto Kabupaten Pekalongan semester I tahun pelajaran 2014/2015. Belum
berhasil hal ini dapat dilihat dari grafik hasil belajar siswa di bawah ini.
Ø Anak yang sudah memahami konsep bilangan 1-10 dengan baik adalah
4 anak jika dihitung dengan rumus: ∑ 4 X
100% = 20%
∑ 20
Ø Anak yang sudah memahami konsep bilangan 1-10 hasil Cukup adalah
6 anak jika dihitung dengan rumus: ∑ 6 X
100% = 30%
∑ 20
Ø Anak yang kurang memahami konsep bilangan adalah 10 anak jika di
hitung dengan rumus: ∑ 10 X 100%
= 50%
∑ 20
Dengan adanya kegagalan
pembelajaran tersebut maka perlu di adakan perbaikan dalam Siklus I dan II
2.
Siklus I
Perbaikan siklus I merupakan usaha perbaikan dari hasil pembelajaran
sebelumnya, adapun langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pada Siklus I
a. Membuat rancangan Siklus
b. Membuat skenario perbaikan RKH 1
c. Membuat RKH 1
d. Mendiskusikan rencana pembelajaran pelaksanaan KBM dengan teman sejawat
dan pembimbing
e. Revisi rencana pembelajaran
f. Pelaksanaan KBM untuk siklus I
g. Membuat refleksi pelaksanaan RKH 1
h. Berikutnya RKH 2 sampai 5 dengan langkah-langkah diatas
Hasil belajar kegiatan
dengan media gambar sesuai tema di kelompok B TK Bahari Wonokerto wetan
Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan semester I tahun pelajaran 2014/2015
pada perbaikan Siklus I cukup berhasil, hal ini dapat dilihat dari grafik hasil
belajar di bawah ini.
Ø Anak yang sudah memahami konsep bilangan 1-10 dengan baik adalah
14 anak jika dihitung dengan rumus: ∑ 14 X
100% = 70%
∑ 20
Ø Anak yang sudah memahami konsep bilangan 1-10 hasil Cukup adalah
4 anak jika dihitung dengan rumus: ∑ 4 X
100% = 20%
∑ 20
Ø Anak yang kurang memahami konsep bilangan adalah 2 anak jika di
hitung dengan rumus: ∑ 2 X 100%
= 10%
∑ 20
3.
Siklus II
Perbaikan Siklus
II merupakan Usaha perbaikan dari hasil pembelajaran sebelumnya. Adapun
langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pada Siklus II yaitu:
a. Membuat rancangan satu Siklus
b. Membuat skenario perbaikan RKH 2
c. Membuat RKH 2
d. Mendiskusikan rencana pembelajaran pelaksanaan KBM dengan teman sejawat
dan pembimbing
e. Revisi rencana pembelajaran
f. Pelaksanaan KBM untuk siklus II
g. Membuat refleksi pelaksanaan RKH 1
h. Berikutnya RKH 2 sampai 5 dengan langkah-langkah diatas
Ø Anak
yang sudah memahami konsep bilangan 1-10 dengan baik adalah 17 anak jika dihitung
dengan rumus: ∑ 17 X 100% = 85%
∑ 20
Ø Anak
yang sudah memahami konsep bilangan 1-10 hasil Cukup adalah 2 anak jika
dihitung dengan rumus: ∑ 2 X 100% = 10%
∑ 20
Ø Anak
yang kurang memahami konsep bilangan adalah 1 anak jika di
hitung dengan rumus: ∑ 1 X 100%
= 5%
∑ 20
Dalam hasil penelitian penerapan metode permainan
berhitung dengan gambar sangat baik diterapkan pada anak usia dini khususnya
anak TK Bahari terutama dalam hal meningkatkan pemahaman tentang konsep
bilangan 1-10. Metode ini membuat anak didik kreatif dalam proses pembelajaran
dan juga menyenangkan untuk anak karena metode ini sesuai dengan hakekat
pembelajaran di TK yaitu belajar sambil bermain dan belajar seraya bermain.
Kesimpulan
dan Saran
A.
Kesimpulan
Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, penelitian dapat
menyimpulkan bahwa:
Dengan permainan berhitung dengan gambar dapat meningkatkan konsep
bilangan 1-10 di kelompok B TK Bahari Wonokerto Wetan Kecamatan Wonokerto
Kabupaten Pekalongan, ini terbukti dari yang sebelum dilaksanakannya perbaikan.
Tingkat pemahaman anak terhadap konsep bilangan 1-10 sangat rendah yaitu
mula-mula 10 anak atau 50%, cukup 6 anak atau 30%, dan baik 4 anak atau 20%.
Setelah diadakan perbaikan pada siklus 1 menjadi 2 anak atau 10% kurang, 4 anak
atau 20% cukup dan 14 anak atau 70% Baik. Kemudian dilanjutkan perbaikan pada
siklus 2 yang kurang 1 anak atau 5%, Cukup 2 anak atau 10% dan baik 17 anak
atau 85%.
Hal ini menunjukkan adanya ketertarikan dan keaktifan anak dalam kegiatan
permainan berhitung dengan gamba, dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep
bilangan 1-10 melalui permainan berhitung dengan gambar pada anak kelompok B TK
Bahari Wonokerto Wetan Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan sebagai guru
hendaknya mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena PTK
merupakan alternatif yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan yang timbul
dalam pembelajaran.
B.
Saran
Berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan, untuk itu peneliti memberikan saran-saran
sebagai berikut:
1.
Anak TK, agar kegiatan pembelajaran pada anak dapat
dikembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan.
2.
Guru TK, lebih meningkatkan strategi mengajar dan
kreativitas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran dan disesuaikan dengan
perkembangan anak atau kebutuhan anak, belajar sambil bermain itulah prinsip
yang digunakan.
3.
Bagi Lembaga, hendaknya mendukung dan mendorong serta
memfasilitasi para guru untuk meningkatkan kreativitas, inovasi dan
pembelajaran anak dengan menyediakan saranadan prasarana yang mendukung demi
keberhasilan pembelajaran di lembaga.
Daftar
Pustaka
Aisyah, Siti
dkk. (2013). Perkembangan dan Konsep
Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
Dhieni, Nurbiana dkk. (2006). Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka
Gunarti, Winda
dkk. (2012). Metode Pengembangan Perilaku
dan Emampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Hurlock, B. Elizabeth. (1999). Perkembangan Anak. Jakarta:
PT. Gelora Aksara Pratama.
Sujiono,
Yulianti Nurani dkk. (2006), Metode
Pengembangan Kognitif, Jakarta: Universitas Terbuka.
Sumber Lain:
http://kamissore.blogspot.com/2009/II/manfaat-kartu-belajar-flashcard
Terima kasih untuk share nya...
ReplyDeleteAyo dapatkan buku Berhitung dan Menulis Angka hanya di :
http://www.honbookstore.com/2017/02/berhitung-dan-menulis-angka.html