Contoh Makalah
Kehidupan Bangsa
Arab Sebelum Datangnya Islam.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat Allah Swt yang telah memberikan Rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “KEHIDUPAN SEBELUM ISLAM MASUK KE MAKKAH”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh Guru mata Pelajaran yang bersangkutan, yaitu mata
Pelajaran “Pendidikan Agama Islam” Kami menyadari sepenuhnya
masih jauh dari kesempurnaan
dan banyak terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, oleh karena
itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah ini. Akhirnya semoga Tuhan
YME senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada siapa saja yang mencintai pendidikan. Amien ya
Robbal ‘Alamien.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa sebelum kedatangan Islam dikenal dengan zaman
jahiliyah. Dalam Islam, periode jahiliyah dianggap sebagai suatu kemunduran
dalam kehidupan beragama. Pada saat itu masyarakat Arab jahiliyah mempunyai
kebiasaan-kebiasaan buruk seperti meminum minuman keras, berjudi, dan menyembah
berhala. Melihat peristiwa diatas, apakah keadaan pada zaman jahiliyah itu
terjadi juga pada zaman sekarang ini.
B.
Masyarakat Mekkah Sebelum
Islam Datang
Bangsa
Arab pada umumnya berwatak berani, keras, dan bebas. Mereka telah lama mengenal
agama. Nenek moyang mereka pada mulanya memeluk agama Nabi Ibrahim. Akan
tetapi, akhirnya ajaran itu pudar. Untuk menampilkan keberadaan Tuhan mereka
membuat patung berhala dari batu, yang menurut perasaan mereka patung itu dapat
dijadikan sarana untuk berhubungan dengan Tuhan. Kebudayaan mereka yang paling
menonjol adalah bidang sastra bahasa Arab, khususnya syair Arab. Perekonomian
penduduk negeri Mekah umumnya baik karena mereka menguasai jalur darat di
seluruh Jazirah Arab.
C.
Keberagaman
Masyarakat Mekah sebelum Islam Datang
Sebelum Islam datang, bangsa Arab telah menganut
berbagai macam agama, adat istiadat, akhlak dan peraturan-peraturan hidup.
Ketika agama Islam datang, agama baru ini pun membawa pembaruan di bidang
akhlak, hukum, dan peraturan-peraturan tentang hidup. Dengan demikian,
bertemulah agama Islam dengan agama-agama jahiliah atau peraturan-peraturan
Islam dengan peraturan-peraturan bangsa Arab sebelum Islam. Kemudian, kedua
paham dan kepercayaan itu saling berbenturan dan bertarung dalam waktu yang
lama.
Faktor alam merupakan satu hal yang dapat
mempengaruhi kehidupan beragama pada suatu bangsa. Hal itu dapat dibuktikan
oleh penyelidik-penyelidik ilmiah
yang menunjukkan bahwa Jazirah Arab dahulunya subur dan makmur.
Semangat keagamaan yang amat kuat pada bangsa Arab itulah yang menjadi
dorongan mereka untuk melawan dan memerangi agama Islam di saat Islam datang.
Mereka memerangi agama Islam karena mereka amat kuat berpegang dengan agama
mereka yang lama yaitu kepercayaan yang telah mendarah daging pada jiwamereka.
Mengenai kepercayaan keagamaan, bangsa Arab
merupakan salah satu dari bangsa-bangsa yang telah mendapat petunjuk. Mereka
dahulu telah mengikuti agama Nabi Ibrahim. Karena terputus dengan nabi sebagai
juru penerang, meraka lantas kembali lagi menyembah berhala. Berhala-berhala
mereka terbuat dari batu dan ditegakkan di Kakbah. Dengan demikian agama Nabi
Ibrahim bercampur aduk dengan kepercayaan keberhalaan. Kemudian keyakinan
terhadap Nabi Ibrahim itu telah benar-benar kalah dengan kepercayaan
keberhalaan.
Ibnu Kalbi menyatakan bahwa yang menyebabkan bangsa
Arab menyembah batu atau berhala adalah karena siapa saja yang meninggalkan
kota Mekah selalu membawa sebuah batu. Diambilnya dari batu-batu yang ada di
tanah haram Ka’bah. Jika telah berbuat demikian, mereka telah merasa dirinya
terhormat dan cinta terhadap kota Mekah. Selanjutnya, di mana-mana mereka
berhenti atau menetap, diletakkannya batu itu, dan mereka tawaf (mengelilingi)
batu itu, seolah-olah mereka telah mengelilingi Kakbah. Sesungguhnya mereka
masih tetap memuliakan Ka’bah dan kota Mekah, serta masih mengerjakan haji dan
umrah, tetapi mereka tetap saja menyembah apa yang mereka sukai.
Berhala-berhala yang ada di negeri mereka dahulunya adalah batu yang dibawa
dari Ka’bah ; (Mekah), yang kemudian mereka muliakan. Sementara itu Ka’bah
masih tetap mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia.
Nama-nama berhala yang mereka sembah antara lain
Hubal yakni berhala yang terbuat dari batu akik berwarna merah dan berbentuk
manusia. Hubal, dewa mereka yang terbesar diletakkan di Ka’bah, kemudian Al
Lata, berhala yang paling tua, berhala Al Uzza, serta Manah. Mereka mengakui
berhala tersebut sebagai Tuhan mereka dan memujanya karena dianggapnya hebat.
Mereka menyembah berhala-berhala itu sebagai perantara kepada Tuhan. Jadi
pada hakikatnya, bukanlah berhala-berhala itu yang mereka sembah, tetapi
sesuatu yang hebat di balik berhala-berhala itu.
D.
Kebudayaan
Masyarakat Mekah sebelum Islam Datang
Negeri Yaman adalah tempat tumbuh kebudayaan yang
amat penting yang pernah berkembang di Jazirah Arab sebelum Islam datang.
Bangsa Arab termasuk bangsa yang memiliki rasa seni yang tinggi. Salah satu
buktinya ialah bahwa seni bahasa Arab (syair) merupakan suatu seni yang paling
indah yang amat dihargai dan dimuliakan oleh bangsa tersebut. Mereka amat gemar
berkumpul mengelilingi penyair-penyair untuk mendengarkan syair-syairnya. Ada
beberapa pasar tempat penyair-penyair berkumpul yaitu pasar Ukaz, Majinnah, dan
Zul Majaz. Di pasar-pasar itulah penyair-penyair memperdengarkan syairnya yang
sudah disiapkan untuk itu.
Seorang penyair mempunyai kedudukan yang amat tinggi
dalam masyarakat Arab. Contoh, ada seorang yang bernama Abdul Uzza ibnu
Amir. Dia adalah seorang yang mulanya hidupnya melarat. Putri-putrinya banyak,
akan tetapi tidak ada pemuda-pemuda yang mau memperistrikan mereka. Kemudian
dipuji-puji oleh Al Asya seorang penyair ulung. Syair yangl berisi pujian itu
tersiar ke mana-mana. Dengari demikian, menjadi masyhurlah Abdul Uzza itu, dan
akhirnya kehidupannya menjadi baik, dan berebutlah pemuda-pemuda meminang
putri-putrinya.
Mereka mengadakan perlombaan bersyair dan
syair-syair yang terbagus biasanya mereka gantungkan di dinding Kakbah tidak
jauh dari patung-patung pujaan mereka agar dinikmati banyak orang, Jika
syairnya itu telah digantungkan di dinding Kakbah, sudah pasti suku/kabilah
tersebut naik pula martabat dan kemuliaannya. Dengan demikian, potret seluruh
kebudayaan bangsa Arab telah tertuang dan tergambar di dalam karya syair-syair
mereka.
E.
Kondisi bangsa
Arab sebelum Islam dalam Aspek: Sosial Budaya, Agama, dan Ekonomi
1. Aspek Sosial-Budaya bangsa
Arab Pra-Islam
Sebagian besar daerah Arab
adalah daerah gersang dan tandus, kecualidaerah Yaman
yang terkenal subur, Seperti pada Tihama, Hijaz, Najd, dan sepanjang dataran luas
yang meliputi negeri-negeri Arab dasar hidup pengembaraan itu ialah kabilah. Kabilah-kabilah yang
selalu pindah dan pengembara itu tidakmengenal suatu peraturan atau tata-cara seperti
yang kita kenal. Mereka hanyamengenal kebebasan pribadi,
kebebasan keluarga, dan kebebasan kabilah yang penuh.
Keadaan itu menjadikan loyalitas mereka terhadap kabilah
di atas segalanya.Ciri-ciri ini merupakan fenomena
universal yang berlaku di setiap tempat danwaktu.Bila sesama kabilah mereka
loyal karena masih kerabat sendiri, maka berbeda dengan antar kabilah. Interaksi antar kabilah tidak menganut konsepkesetaraan, yang
kuat di atas dan yang lemah di
bawah. Ini tercermin, misalnya, dari tatanan rumah di Mekah kala itu, sampai kepada
tempat-tempat tinggal kaum budak dan sebangsa kaum gelandangan. Semua itu bukan berarti mereka tidak mempunyai kebudayaan sama-sekali.
Fakta di atas menunjukkan bahwa pengertian Jahiliah
yang tersebar luas
di antara kita perlu diluruskan agar tidak terulang kembali salah pengertian. Pengertian yang tepat untuk masa Jahiliah bukanlah masa kebodohan dankemunduran,
tetapi masa yang tidak mengenal agama tauhid yang
menyebabkanminimnya moralitas.
2. Agama
bangsa Arab Pra-Islam
Paganisme, Yahudi, dan Kristen adalah agama orang
Arab pra-Islam. Pagan adalah agama mayoritas mereka. Ratusan berhala dengan bermacam-macam bentuk ada di sekitar Ka’bah.Agama
pagan sudah ada sejak masa sebelum
Ibrahim.Setidaknya ada empat sebutan bagi berhala-hala itu: ṣanam,
wathan, nuṣub, dan ḥubal. Orang-orang dari semua penjuru jazirah datang berziarah ketempat itu. Beberapa kabilah melakukan cara-cara ibadahnya sendiri-sendiri. Ini membuktikan bahwa paganisme sudah berumur ribuan tahun.
Yahudi dan Kristen
dianut oleh paraimigran yang bermukim di
Yathrib danYaman. Tidak banyak data sejarah tentang pemeluk dan
kejadian penting agama ini di Jazirah Arab, kecuali di Yaman.Salah satu corak
beragama yang ada sebelum Islam datang selain tiga agama di atas adalah Ḥanīfīyah,
yaitu sekelompok orang yang mencari agama Ibrahim yang murni yang tidak
terkontaminasi oleh nafsu penyembahan berhala-berhala, juga tidak menganut
agama Yahudi atau pun Kristen, tetapi mengakui keesaan
Allah. Mereka berpandangan bahwa agama yang benar di sisi Allah
adalah Ḥanīfīyah.
3. Ekonomi bangsa
Arab
Pra-Islam Sebagian besar daerah
Arab adalah daerah gersang dan tandus, kecuali daerah Yaman
yang terkenal subur dan bahwa iaterletak di
daerah strategis sebagai lalu lintas perdagangan.
Ia terletak di tengah-tengah dunia dan jalur-jalur perdagangan dunia,
terutama jalur-jalur yang menghubungkan Timur Jauh dan India
dengan Timur Tengah melalui jalur darat yaitu dengan jalur melalui
Asia Tengah ke Iran, Irak lalu kelaut tengah,
sedangkan melalui jalur laut yaitu dengan jalur Melayu dan sekitar
India keteluk Arab
atausekitar Jazirah kelau merah atau Yaman yang
berakhir di Syam atau Mesir. Oleh karena itu, perdagangan merupakan andalan bagi kehidupan perekonomian bagimayoritas negara-negara
di daerah-daerah ini.
Perekonomian
orang Arab pra-Islam yang sangat bergantung pada perdagangan dari pada peternakan apalagi pertanian. Mereka
dikenal sebagai pengembara dan pedagang tangguh. Mereka juga sudah mengetahui
jalan-jalan yang bias dilalui untuk bepergian jauh kenegeri-negeri tetangga.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam penulisan makalah ini,
dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
Masa
sebelum kedatangan Islam dikenal dengan zaman jahiliyah. Dalam Islam, periode
jahiliyah dianggap sebagai suatu kemunduran dalam kehidupan beragama.
Sebelum
Islam datang, bangsa Arab telah menganut berbagai macam agama, adat istiadat,
akhlak dan peraturan-peraturan hidup.
Negeri
Yaman adalah tempat tumbuh kebudayaan yang amat penting yang pernah berkembang
di Jazirah Arab sebelum Islam datang.
Perekonomian
orang Arab pra-Islam yang sangat bergantung pada perdagangan dari pada peternakan apalagi pertanian.
B.
Saran
Mempelajari Sejarah-sejarah Islam
amatlah penting, terutama bagi pelajar-pelajar agama
islam dan pemimpin-pemimpin islam. Dengan mempelajari Sejarah-sejarah Islam
kita dapat mengetahui sebab kemajuan dan kemunduran islam.
Sebagai umat islam, hendaknya kita mengetahui sejarah tersebut guna menumbuhkembangkan wawasan generasi mendatang
di dalam pengetahuan sejarah tersebut.
Comments
Post a Comment