Analisis Memakai Baju



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, non formal dan informal.Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisikdan psikisyang siap merespon stimulasi lingkungan dan mengasimilasikan atau menginternalisasikan ke dalam pribadinya. Masa ini merupakan masa awal pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa,sosial emosional, konsep diri,disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu dibutuhkan kondisidan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhandan perkembangannya tercapai secara optimal.Tanda bahwa anak berkembang optimal mengejawantah padaperilaku sehari-hari yang pada gilirannya menjadi kebiasaan hidup.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0125/U/1994 tentang Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. Pembiasaanmerupakan bagian penting dalam tahapan penalaran prakonvensional dimana anak mula-mula mengembangkan keterampilan hidupnya lebih banyak bergantung pada faktor eksternal. Pelaksanaan kegiatan pengembangan di TPA Siti Khadijah Kepatihan Wiradesa meliputi pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan pembentukan kemampuan dasar tetapi perlu juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah analisis kegiatan pengembangan pendidikan anak usia dini, maka telah dilakukan peneliti di TPA Siti Khadijah Kepatihan yang bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan anak yang perlu dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.
Sejalan dengan hal tersebut di atas sesuai tekad pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mensukseskan gerakan disiplin nasional sejak usia dini, anak sudah dibiasakan untuk berperilaku yang baik dan berdisiplin sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh agama, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya.
Di dalam Analisis ini diberikan beberapa contoh Pelaksanaan Bidang Pengembangan Pembiasaan di TPA Melalui kegiatan memakai baju berkancing, untuk itu guru dapat mengembangkan sendiri bidang pengembangan pembiasaan lainnya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

B.     Fokus Penelitian
            Setelah di adakan observasi di TPA Siti Khadijah, maka penelitian ini terfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan “memakai baju berkancing”.

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1.    Mengumpulkan data mengenai:
a.         Alasan pendidik melakukan kegiatan “memakai baju berkancing”.
b.         Tujuan pendidik melakukan kegiatan “memakai baju berkancing”.
c.         Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan “memakai baju berkancing”.
2.    Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan memakai baju berkancing.

D.    Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian untuk Mahasiswa:
1.    Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan keterampilan hidup anak di TPA Siti Khadijah.
2.    Melatih mahasiswa melakukan penelitian di TPA Siti Khadijah
3.    Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di lembaga PAUD.

Manfaat penelitian untuk anak:
1.    Mengembangkan keterampilan hidup bagi anak agar tidak bergantung pada orang lain.
2.    Menanamkan pembiasaan anak sejak dini.




BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Hakekat Pembiasaan
Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang (Keputusan MendikbudNomor 002/U/1995 tentang Perubahan Kepmendikbud Nomor 0125/U/1994). Sikap atau perilaku yang menjadi kebiasaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Perilakutersebut relatif menetap.
2.    Pembiasaan umumnya tidak memerlukan fungsi berpikir yang cukup tinggi, misalnya untuk dapat mengucapkan salamcukup fungsi berpikirberupa mengingat atau meniru saja.
3.      Kebiasaan bukan sebagai hasil dari proses kematangan, tetapi sebagai akibat atau hasil pengalaman atau belajar.
4.      Perilaku tersebut tampil secara berulang-ulang sebagairespons terhadap stimulus yang sama.

Menurut Novita,2007. Ada 3 hal yangharus diperhatikan pendidik dalam mengajarkan kemandirian dalam pembiasaam pada anak usia dini, yaitu:
1.    Sabar
Kesabaran merupakan kunci dalam mengajari anak. Memang  akan  terasa capek menjelaskan atau menunggu anak menyelesaikan  pekerjaannya. Namun bagi anak ada suatu kebanggaan bila ia bisa melakukannya. Guru yang tak sabar bisa menyurutkan rasa ingin tahu  anak sehingga  ia  pun enggan atau kehilangan minat untuk melakukannya.
2.    Aktivitas Beragam
Beri  kesempatan  pada  anak  untuk melakukan  suatu pekerjaan atau aktivitas  yang  beragam  dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.



3.    Tak Banyak Kritik
Jika  guru  sering  mengkritik  pekerjaan  anak,  maka anak  akan  menjadi  takut  salah,  takut  mencoba  dan sebagainya.  Akibatnya,  anak  bisa  trauma  dan  tak mau  mengulangi  lagi  pekerjaannya  karena  anak merasa usahanya tak dihargai. Harusnya, guru  tetap memberikan  apresiasi atau pujian meskipun pekerjaan anak belum sempurna. Dengan begitu, anak akan bersemangat sehingga ia mau melakukannya kembali atau mau mencoba lagi.
B.     Kegiatan Pembiasaan Memakai Baju Sendiri
Kegiatan memakai baju sendiri di TPA Siti Khadijah yang dilakukan untuk menanamkan pembiasaan pada anak.  Pembiasaan   merupakan  proses pembelajaran  yang  paling  tepat  bagi  anak  usia  dini  karena  terjadi proses  pembentukan  sikap  dan  perilaku  yang  relatif  menetap  dan bersifat  otomatis  karena  dilakukan  berulang-ulang.  Dalam pembiasaan  tidak  memerlukan  fungsi  berpikir  yang  cukup  tinggi. Dalam  pembiasaan  bukan  hasil  proses  kematangan  tetapi sebagai akibat dari hasil pengalaman atau belajar. Untuk  menanamkan  pembiasaan  terhadap  anak  usia  Kelompok Bermain,  yaitu  usia  2-3 tahun  sebaiknya  dilakukan  secara  fleksibel dan dapat dilaksanakan secara rutin, spontan dan terprogram.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik dan pimpinan TPA Siti Khadijah Kepatihan

B.     Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan interpretatif yaitu menginterpretasikan data mengenai fenomena atau gejala yang diteliti di lapangan

C.    Instrumen Penelitian
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik atau menarik untuk dijadikan fokus penelitian
2.      Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
3.      Dokumentasi, yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian




BAB IV
ANALISIS DATA

A.  Tabulasi Data
Observasi
Wawancara dengan guru
Wawancara dengan Pimpinan KB
Dokumentasi
Model pengembangan dengan kelompok tidak dengan sentra
Di TPA Siti Khadijah, model pengembangan pembelajaran yang sekarang dengan kelompok tidak dengan sentra.
Faktor kondisi sekolah yang kurang memadai (ruang kelas yang sempit)
Awalnya kami dalam model pengembangan dengan sentra, tetapi jumlah anak yang relatif banyak pertahunnya dan penataan ruangan baru untuk baru untuk TPA sekarang ini lebih sempit dari yang sebelumnya yaitu menggunakan gedung KB Siti Khadijah.
Di RKH tidak mencantumkan kegiatan sentra tetapi kelompok.
Adanya kegiatan memakai baju berkancing
Melatih ketrampilan anak agar mandiri dalam menggunakan baju atau seragam berkancing tanpa bantuan orang lain. Anak nantinya dapat melakukan pembiasaan dengan baik.
Kegiatan anak di TPA Siti Khadijah ini tidak hanya mencakup aspek kognitif, bahasa, motorik fisik, sosial emosianal dan moral saja tetapi ketrampilan hidup juga kami terapkan di TPA ini.
Dalam SILABUS terdapat indikator pengembangan keterampilan hidup.
APE yang di gunakan baju Muslim. Dalam kegiatan tidak menggunakan baju bebas atau seragam lain.
Baju muslim berkancing empat untuk memudahkan anak dalam mengancingkan baju. Sedangkan seragam lainnya (busana Muslim, kaos olah raga) tidak bisa di gunakan karena saat pelaksanaan kegiatan hari selasa anak memakai Baju Muslim.
Kegiatan yang dilaksanakan menggunakan baju muslim berkancing alasannya selain memudahkan orang tua, adanya kekompakan pada anak. Apabila menggunakan seragam bebas kemungkinan akan ada kesenjangan sosial orang tua, anakpun ingin memiliki baju yang bagus seperti temannya.
Dalam SILABUS terdapat indikator pengembangan keterampilan hidup yang berbunyi memasangkan kancing baju telah tertulis dengan jelas.
Pelaksanaan kegiatan di dalam kelas
Karena halaman sekolah yang sempit, pelaksanaan kegiatan memakai baju berkancing di laksanakan di ruang kelas
Karena halaman sekolah yang sempit, pelaksanaan kegiatan memakai baju berkancing di laksanakan di ruang kelas

Anak berbaris dengan urut pada saat pelaksanaan kegiatan lalu berlari mengambil baju semacam perlombaan
Agar kegiatan tersebut menjadi atraktif dan menarik minat anak disamping itu anak menjadi semangat dan tidak lamban dalam keterampilan hidup
Agar kegiatan di TPA Siti Khadijah ini lebih variatif tidak monotan, anak menjadi semangat dan atraktif dalam kegiatan tersebut
Dalam SILABUS terdapat indikator pengembangan sosial emosional yang berbunyi dapat mengikuti aturan permainan
Ada pengamatan (observasi) dari pendidik terhadap masing-masing anak
Dengan pengamatan, anak merasa dekat dengan pendidik
Dengan pengamatan pada kegiatan memakai baju berkancing bertujuan agar setiap anak yang mampu atau belum mampu melakukan dapat terlihat jelas
Dalam PERMENDIKNAS nomor 58 tahun 2009 tentang STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI terdapat penilaian yang berbunyi “penilaian adalah suatu usaha mengumpulkan data, menafsirkan berbagai informasi sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh, tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang di capai oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran.
Penyebab anak tidak mau melepaskan bajunya dan hanya menonton pada temannya yang lain.
Kemungkinan anak merasa malu melepaskan seragamnya dan merasa tidak mampu mengancingkan baju.

Dalam SILABUS terdapat indikator perkembangan keterampilan hidup tertulis dengan jelas yang berbunyi melepas celana atau pakaian


B.     Analisis Kritis
                 Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak memakai baju berkancing dengan sedikit bantuan merupakan suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan keterampilan hidup anak. Pengembangan keterampilan hidup anak di TPA Siti Khadijah ini merupakan tujuan dari Visi Misi lembaga yaitu meningkatkan kemandirian anak dalam pembiasaan.
                 Apa yang dilakukan di TPA Siti Khadijahyaitu meningkatkan kemandirian anak sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya,  semakin dini usia anak untuk berlatih mandiri dalam melaksanakan tugas perkembangannya, diharapkan nilai-nilai serta keterampilan mandiri akan lebih mudah dikuasai dan dapat tertanam kuat dalam diri anak, sesuai dengan pendapat Hurlock (1991) yang menyatakan bahwa kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari atau dengan sedikit bantuan sesuai tahap perkembangan dan kapasitas anak.
Kegiatan memakai baju berkancing di TPA Siti Khadijahini, yaitu untuk mengembangkan kemandirian anak dalam kehidupan sehari-hari agar nantinya anak tidak tergantung pada orang lain.Menurut Barnadib (dalam Rini, 2004:26), bahwa anak di katakan mandiri apabila mampu mengambil keputusan untuk bertindak, bertanggung jawab dan tidak tergantung orang lain melainkan percaya pada diri sendiri.
Secara umum, TPA Siti Khadijahtelah mempunyai kegiatan-kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah di susun sedemikian rupa dan sejalan dengan teori-teori dalam bidang pengembangan ketrampilan hidup sehingga kemungkinan unuk dapat mencapai hasil yang diharapkan sangat besar yaitu menanamkan kemandirian pada anak dalam pembiasaan sehari-hari.




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan
Dari Tabulasi analisis data dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1.         TPA Siti Khadijahmempunyai program pengembangan keterampilan hidup yaitu melalui kegiatan memakai baju berkancing. Alasan dari program pengembangan keterampilan tersebut adalah untuk melatih kemandirian anak yang nantinya menjadi pembiasaan tanpa tergantung pada bantuan orang lain.
2.         Kegiatan memakai baju berkancing di TPA Siti Khadijahdapat meningkatkan kemandirian sesuai dengan tahap perkembangan dan kapasitas anak. Nilai-nilai serta keterampilan mandiri akan lebih mudah dikuasai dan tertanam kuat dalam diri anak.

B.       Saran-saran
1.         Perlu adanya peningkatan yang optimal dalam kreatifitas pendidik TPA Siti Khadijahmelalui kegiatan pembiasaan anak usia dini
2.         Perlu di adakannya peningkatan pengembangan keterampilan hidup selain memakai baju berkancing.




DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003,Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 28
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0125/U/1994. tentang Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak
Keputusan Mendikbud Nomor 002/U/1995 tentang Perubahan Kepmendikbud Nomor 0125/U/1994.

PERMENDIKNAS No. 58 Tahun 2009,Tentang Standar Pendidikan Anak                                    Usia Dini

Barnadib, dalam Rini, 2004:26Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Sikap  Mandiri  Pada  Anak  Balita. Skripsi PLS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hurlock, Elizabet B.1991. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Novita,Windya. 2007.  Serba Serbi  Anak. Jakarta: Gramedia
Tim PG.PAUD. 2013. Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka


Comments

Post a Comment

Popular Posts